Mengadu Lelah Dalam Pelukan Maya

Tak bisakah aku menulis tentang kamu sebait saja?

Tentang bagaimana pecintaan kita dimulai?

Tak sanggupkah aku merangkai kata-kata layaknya syair pujangga lawas?

Hanya untuk sedikit saja membuatmu terlena

Tak mungkin lagikah aku duduk berjam-jam,

Memandangimu sembari menggoreskan imaji kecil berwarna pink?

Saat siang aku mengutuk terang

Saat malam aku mengumpat gelap

Saat itu juga aku sekarat

Tak lagi bisa menulis tentangmu

Tentang senyum sembunyi yang malu-malu

Tak berhasil juga menggerayangi puisi yang mendayu

Aku hanya bisa;

mengadu lelah dalam pelukan Maya

DUGEM

Pernah nanya gak sama pacar2 kita kenapa mereka gak suka kita pergi dugem? Selama ini alasan yang saya denger ya cuma mereka gak mau pacarnya mabok, gak mau pacarnya terlalu dekat sama orang lain. Ya mungkin itu memang sebuah alasan yang masuk akal, tapi itu hanyalah sebuah break down dari alasan utama..

Jadi kalau menurut saya, mereka gak suka kita pergi dugem karena kemungkinan besar kita bakal bo’ng. Nih ya, kita bilang sama mereka kalau kita bakal bobo manis di rumah, ternyata dugem sampai mabok. Bilang kalau di tempat dugem cuma duduk2 biasa padahal lagi raba2an sama orang lain. Nah dari semua kebo’ongan tersebut maka akan timbul kebo’ongan2 laen guna menutupi kebo’ongan sebelumnya. Parah kan..

Sebenernya gak salah2 amat sii dugem. Orang yang setiap hari harus berutinitas pasti butuh hiburan. Cewe yang pernah deket dengan saya pernah protes, kenapa hiburan harus dugem?! Kenapa ya? Hehehehe…  Ya kan setiap orang beda2 dalam berexpresi. Misal beberapa orang suka shoping, maen PS, olah raga atau apalah. Nah sebagian orang termasuk saya sukanya dugem. Padahal kalau ditanya apa sih asiknya dugem? Ya gak asik2 banget sii secara saya cuma suka denger live musiknya. Kalau pun saya sampai minum alkohol ya artinya saya sedang menempatkan diri dengan benar. Masa iya saya mau minum alkohol di alun2?!

Apapunlah alasan orang untuk dugem, jangan hanya dinilai dari 1 sisi saja. Kita sebagai manusia kudu bisa flexible dalam berpikir dan menilai. Gak semua yang salah itu bener2 salah, pun sebaliknya gak semua yang tampak bener2 itu betulan bener…

 

deojha

Coklat Cafe- 19 Julli 2011

19.3o

Alasanku mabok masih karena kamu, sayang …

Apa sih enaknya mabok? Udah keluar duit, terus Cuma di-jack pot-in, habis itu besoknya bangun dalam kondisi kepala mau pecah. Tapi banyak orang, termasuk saya, menganggap mabok adalah sebuah penyelesaian sementara dari sebuah masalah hidup. Saya tau itu bull shit secara begitu ilang efek fly-nya, kita harus kembali ke dunia nyata. Menghadapi hidup yang keras dan penuh segala sakit hati juga kecewa.

Alkohol memang membuat syaraf kita jadi lebih mati rasa. Gak keinget hal-hal sedih atau mungkin jadi bikin kita lebih bisa blak-blakan. Bisa bebas nangis, marah atau sekedar tidur dan lantas bangun tanpa rasa bersalah. Tapi kenapa sih orang lebih milih mabok buat mengekspresikan ketidak nyamanannya terhadap kehidupan? Kalau saya sih lebih ke alasan rileks tadi. Syaraf yang agak mati rasa bikin lupa segalanya. Ngelakuin apa saja gak merasa berdosa meskipun megang-megang tubuh orang yang bukan mukrim. Hehehehe…

Saya masih sering mabok karena alasan yang nggak berubah-rubah dari 2 tahun yang lalu. Mabok karena pengen ngelupain mantan pacar saya. Payah memang, dan klise tentu saja. Masalah patah hati terus mabok. Untung mabok saya jarang banget rese’. Cuma… saya sangat sensitive kalau kena alkohol. Gampang terharu, gampang kebawa suasana gitu deh. Pokoknya norak beud lah… Dan dari alasan saya mabok tadi, saya berani mematahkan teori dewa mabok yang bilang kalau dalam kondisi mabok itu manusia jadi lebih sakti. Karena menurut dewa mabok, kondisi alam bawah sadar kita itu lebih sangar daripada kondisi sadar kita.  Apaan?! Saya malah sering mewek-mewek kalau lagi mabok. Nyebut-nyebut nama mantan saya dengan melasnya. Cari perhatian dari orang sekitar biar orang sekitar  itu mau ikut merasakan kesedihan saya yang lebay. Jadi secara saya tau itu adalah hal yang sia-sia (karena begitu sadar gak seindah waktu mabok) maka saya milih untuk mencari yang gratis-gratis saja. Nebeng temen yang lagi frustasi misalnya. Terlalu sayang rasanya kalau sebuah kemaksiatan itu harus ngeluarin duit.

Biasanya setelah mengalami hangover,  maka sumpah-sumpah yang dirajut lidah tak bertulang itu akan keluar.

“Sumpah aku nggak mau mabok lagi. Beneran sumpah deh nggak mau minum alkohol lagi!!”

Dan kerennya, sumpah itu Cuma bertahan paling lama 1 minggu. Hehehe…

 

 

 

 

Deojha

12.25

@ youth room

Selingkuh itu indah kah?

Kenapa orang memutuskan buat selingkuh? Udah gak cinta sama pasangannya atau iseng2 berhadiah? Saya sih gak pernah tanya2 sama orang yang lagi selingkuh, Cuma dari pengamatan saya, orang yang selingkuh karena merasa gak puas sama pasangannya. Pasangannya kurang bagus dilihat lah, kurang sexy lah, kurang ini dan itu yang lainnya. Tapi apakah semua itu adalah alasan yang sah buat selingkuh?

Saya sendiri pernah selingkuh kok. Gak dipungkirin deh. Waktu itu saya merasa kalau hubungan saya menjenuhkan. Pasangan saya perempuan yang sangat pasif. Apa2 nurut, apa2 terserah. Diajak ngobrol musik gak ngerti, buku gak suka, apalagi soal berita terkini. Kata beberapa artikel, hubungan seksual juga sangat berpengaruh untuk menimbulkan perselingkuhan. Seringkali kita ngerasa gak puas dengan adegan ranjang  bareng pasangan kita. Maka orang lain di luarsanabegitu terlihat menggoda bagi kita. Meski belum tentu mereka lebih baik dari pasangan kita.

Sebenarnya yang bikin orang tertarik buat selingkuh selain factor yang udah disebutin tadi adalah selingkuh itu memiliki desir tersendiri buat yang ngejalaninya. Dari rasa asik  waktu PDKT sampe deg2an kalau sampai ketahuan. Semacam high pressure yang menyenangkan gitu deh. Pertanyaanya adalah, kalau hal tersebut sebagai alasannya, apakah masih menarik untuk dijalani ketika kita sudah mendapatkan apa yang kita mau dari pasangan selingkuh kita? Kaya’nya Cuma si peselingkuh dan Tuhan yang tahu. Hehehe…

O iya, ada alasan lain, ada yang bilang kalau laki2 dan perempuan itu punya alasan yang berbeda dalam berselingkuh. Sebenernya kalau buat saya ya akan tampak sama saja selama yang selingkuh itu manusia. Konon kabarnya laki2 selingkuh karena gengsi mereka yang bisa remuk kalau kalah sama tantangan. Buat mereka selingkuh itu sebuah tantangan yang harus ditaklukan. Sedangkan perempuan selingkuh karena balas dendam terhadap pasangannya yang pernah menyelingkuhinya.

Yang sering mengganggu pikiran saya sewaktu saya lagi pup sekali pun, apa kabar kalau sebuah perasaan ikut andil di dalamnya. Gini, awal2 emang Cuma iseng atau apalah tapi lama2 ngerasa sayang juga sama selingkuhannya. Padahal gak mungkin juga mutusin pasangan sah kita dengan sembarangan. Nah lho?

Sejujurnya saya gak tau kenapa nulis soal beginian, karena kalau ngobrolin soal selingkuh tuh gak akan ada habisnya. Setiap orang ngerasa benar di posisinya masing2 dan akhirnya gak mau disalahin tentu saja. Hanya saja kita ini bukan binatang yang gak punya aturan dalam menjani hidup, yang seenak saja bisa nglakuin banyak hal tanpa peduli sama perasaan orang lain. Meski begitu saya sepakat kalau selingkuh dilakuin dengan rasa sadar yang tinggi dan sikap yang bertanggung jawab. Jangan Cuma berani selingkuh tapi setelah itu gak mau naggung resikonya. Juga jangan marah atau mewek kalau gentian diselingkuhin. Roda itu berputar, man!

Jadi selingkuhlah dengan sadar dan bertanggung jawab, maka mungkin saja selingkuh itu masih menjadi sebuah perilaku yang indah :p

View Café

Jully, 14. 2011

23.o4

Omlette

Aku ingat tentang omlette pertama yang kau buat

Kau tahu betul aku jatuh cinta pada keju,

Maka kau menawarkan diri untuk membuat omlette penuh dengan keju

Khusus untukku

Hanya untukku

Aku ingat betapa siapapun juga tak kau ijinkan membantumu di dapur

Kau ingin omlette itu matang dengan kedua tanganmu saja

Memasak dengan senyum dan cinta yang begitu berlimpah

Padahal, kau sendiri akhirnya tidak memakannya

Omlette itu yang kurindukan

Sebesar aku dan orang-orang di luar sana yang juga merindukanmu

Bertahan untuk menarik air mata agar tidak jatuh saat mengenangmu setiap waktu dan malah membuatmu sedih di surga

Meski aku sangat mencintai omlette buatanmu dengan banyak keju

Meski aku sangat merindukan rasa lezat yang lumer di mulutku

Meski tak juga cukup segala tangis dan doa yang tertumpah begitu saja

Juga meski aku tahu kata ‘mati’ membuatmu tak lagi merasakan sakit

Tapi tak bisa kusangkal betapa besar keinginanku,

Untuk sekali saja memelukmu dan tertawa

Tak sempat makan omlette pun tak apa-apa

Deojha’s

9 April 2009

( Tanel in memoriam )

Kepada Bapak

Kepada bapak,
Kuminta agar tak usah lagi berenang menyeberang laut mencari ibu
Tak usah lagi mendayung melintas pulau untuk berkata-kata tentang cinta

Kepada bapak,
Kuminta agar tak lagi bermimpi tentang punggung ibu di suatu malam
Tak usah lagi mengenang pesta pernikahan ala jawa dan kemudian tertinggalkan

Kepada bapak,
Kuminta agar hanya meyakini bahwa aku adalah anakmu dan ibu
Dan bukan benang merah yang kau jadikan alsan untuk mencari ibu

Karena kepada bapak,
Kubunuh hati dan pikiran agar tak lagi mengingat tentang di mana dan bagaimana bapak sekarang
Kumati rasakan mimpi-mimpi rindu ketika seorang anak kecil berubah menjadi remaja dan dewasa

Karena kepada bapak saja,
Aku pernah berharap untuk tidak terlahir dari senggama antara laki-laki dan perempuan
Juga bercita-cita untuk tidak menjadi anak dari seorang laki-laki

Kepada bapak,
Aku kini perempuan dewasa
Lebih tua umurku sekarang ketimbang saat ibu kau kawini
Sebab itu pula aku sanggup datang kehadapanmu,
Menusuk jantung dan merobeknya
Mengambil apa yang selama ini berdetak secepat pengkhianatanmu pada ibu
Membawa dan mempersembahkannya pada ibu,
Meski tak bisa kujamin ibu akan memberikan maaf

Deojha’s
9 April 2009

Rest in Peace, Tante Oneal…

tante-oneal&meBetapa saya merasa seperti terhujam ketika pada suatu pagi saya mendengar kabar kalau salah satu tante saya, Tante Oneal, meninggalkan saya untuk selamanya (saat itu menjelang Valentine Day, 13 Feb 09). Saya tahu, tante saya itu sudah menderita sakit 6 bulan terakhir ini, tapi saya tetap saja kaget dan merasa kesakitan ketika tahu kenyataannya berakhir seperti ini. Saat saya tahu tante saya divonis menderita Lupus 6 bulan yang lalu, saya dan keluarga besar merasa optimis kalau tante Oneal akan segera sembuh, mengingat betapa kuat dan tabahnya tante. Setiap kali saya selalu menirimkan sms untuk mendukung dia agar tidak menyerah dalam melawan penyakitnya. Saya juga sempat berkirim email dengan tante meski isinya tidak panjang. Namun email terakhir saya belum sempat tante balas.

Beberapa waktu sebelum kabar itu berdengung di telinga saya, saya sempat mimpi gigi saya copot. Berdasarkan mitos yang dipercaya orang-orang, kalau mimpi seperti itu pertanda buruk, akan ada yang meninggal dalam waktu yang tidak lama. Saya coba untuk bertanya kepada teman-teman kantor saya, apakah itu benar atau memang hanya sebatas mitos (ini sangat susah karena saya dibesarkan dalam keluarga kejawen yang sudah pasti percaya mitos). Teman-teman kantor saya menjawab itu benar tapi mereka menyarankan untuk tidak usah terlalu diambil pusing karena takutnya malah menjadi kenyataan. Saya sempat menuruti saran mereka meski hati saya tidak bisa berhenti resah. Kemudian saat berita duka itu sampai kepada saya, sejujurnya saya malah sudah lupa tentang mimpi saya tadi.

Ternyata firasat tidak hanya mendatangi saya, keluarga besar saya pun ternyata mendapatkan juga. Kakak perempuan saya juga mimpi hal yang sama dengan saya, lalu mama saya sering didatangi wewangian bunga melati secara tiba-tiba setelah sebelumnya juga bermimpi bahwa di rumah saya ada hajatan (katanya itu juga pertanda buruk). Lalu beberapa keluarga yang lain juga hampir mirip-mirip. Ada yang kejatuhan cicak dan sebagainya. 

Kenapa semua orang mendapat firasat? Mungkin karena kami semua sangat mencintai tante Oneal. Beliau memiliki pribadi yang sangat hangat dan ramah. Tidak pernah sekali pun tante terlihat marah apalagi mendendam. Tante memiliki jiwa yang selalu membuat sekelilingnya nyaman dan tentram. Tidak jarang kami pun sering dibuat terpingkal-pingkal karena sifat polos yang gampang dijadikan bahan lucu-lucuan.

Sampai sekarang dalam hati kecil saya masih tidak (mau)percaya, bahwa tante yang selama ini begitu dekat dan melekat di dalam hati pergi begitu saja tanpa menyapa terlebih dahulu (karena tante tinggal di Jakarta). Tidak akan pernah ada lagi tante yang akan memasakkan omelet terlezat dengan selalu memanjakkan saya karena memeberi keju yang banyak di dalamnya. Tidak akan pernah ada lagi gemuruh tawa saat tante selalu salah menyebut sebuah nama, atau saat kami semua menipu tante karena tante begitu polosnya. Tidak akan pernah ada lagi terdengar suara tante yang selalu menyanyikan lagu ‘mother how are you today’ (disegala acara hanya itu yang selalu tante nyanyikan). Tidak pernah ada lagi acara jalan-jalan di mall sampai gempor. Tidak ada…

Meski begitu saya sangat yakin tante tidak terlupakan. Tante begitu hidup di hati kami karena segala kebaikkan tante.

Begitulah, tante Oneal memang sudah tidak pernah akan saya temui lagi di dunia ini, tapi saya yakin tante menjadi salah satu malaikat yang akan menjaga saya, karena saat hidup pun tante sudah menjadi malaikat pelindung saya…

I love You, Tante Oneal… U are the best…

Semoga Tante mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Amin.

Suami Sudah Lama Mati

fondos_emo_t0v0x-edit1

Suami saya sudah lama mati

Mungkin tulangnya tidak tersisa di kubur sana

Cacing-cacing memakan habis raganya

Suami saya mati sendirian

Tidak mengajak saya meski belum tentu juga saya mau

Dia diam saja lalu mati pada suatu hari

Tadinya saya sempat berpikir untuk menyusul

Tapi tidak jadi,

Anak-anak menangis tidak berhenti

Ya begitulah suami saya sudah lama mati

Dia tidak perlu mengeluh karena kulit mulai keriput,

Rambut mulai memutih,

Atau saat harus memakai gigi palsu

Dia juga tidak perlu ikut pusing memikirkan beras di rumah yang semakin menipis

Ya karena suami saya sudah lama mati

Malahan dia mati sendirian

Gilakah? Atau….??

Ini gara-gara pasangan saya bercerita tentang sebuah film yang dia pinjam dari rental. Kalau tidak salah ingat dan salah sebut, judulnya Lars and The Real Girl. Film itu bercerita tentang seorang laki-laki yang memesan sex toy berupa boneka dengan wujud seorang perempuan. Bukan di situ letak keseruannya, laki-laki tersebut menganggap boneka itu hidup layaknya manusia. Dalam pikiran laki-laki itu, boneka tadi adalah sosok perempuan berasal dari Brazil dan bernama Bianca. Diyakini juga, Bianca dikenalnya lewat internet, padahal kenyataannya adalah Bianca dipesan melalui internet. Anyway, tentang jalan ceritanya silahkan menonton sendiri, karena yang ingin saya tulis adalah tentang sebuah pikiran yang bisa menimbulkan hal-hal semacam yang dialami tokoh dalam film tadi.

Setelah pasangan saya selesai bercerita, tergelitiklah kami untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tokoh laki-laki tersebut karena dalam sinopsisnya dikemukakan bahwa si tokoh menderita dilusi, maka saya yang kebetulan beruntung memiliki sahabat yang sudah menjadi S.Psi (hehehe….) mencoba bertanya kepada sahabat saya itu.

Kemudian saya sms Lingga (sahabat saya itu).

Saya: Link, bedanya dilusi sama halusinasi apa?

Lingga: Dilusi itu semacam waham, kalau halusinasi itu meyakini sesuatu yang nggak ada. Beda lagi sama ilusi.

Nah lho, banyak bener istilahnya.

Saya: Bedanya apa?

Lingga: Ilusi itu mirip halusinasi, Cuma bedanya kalau ilusi ada stimulusnya yang direspon mata. Gampangnya mata yang salah merespon bisa mengakibatkan ilusi. Contohnya kaya’ fatamorgana. Dong?

Saya: Lumayan lah, hehehe… Terus contoh halusinasi?

Lingga: Seperti… pacar atau teman khayalan, itu kan bukan kesalahan mata.

………Zziiingg……….

Tiba-tiba sadar, banyak ‘orang aneh’ di sekitar saya, lantas jadinya teman-teman (termasuk saya juga sih, kadang-kadang) suka melabelkan nama penyakit jiwa., meski juga ada salah satunya yang dengan sukarela selalu melabelkan dirinya sendiri.

Si A, suka ngarang kisah hidupnya,

“Aku kerja di bla,bla magazine di Singapore, jadi setiap bulan harus bolak-balik buat ambil honor. Kan mahal tax-nya kalau hanya sekadar ngirim lewat rekening, bisa-bisa habis di pajak”

atau …

“Pacarku yang dulu warga negara Costa Rica, yang setelah itu warga negara America, nah yang sekarang warga negara Australia. Habis aku nggak terlalu cocok sama orang Indonesia sih”

Lalu si B, suka berlebihan menilai dirinya,

“Kaya’nya aku menderita Bipolar deh. Habis aku suka mendadak sedih, padahal aku sendiri nggak tahu kenapa sedih. Kalau bangun tidur dan langsung ngerasa sedih, bisa-bisa sepanjang hari itu aku bakal bad mood.”

atau …

“Aku tuh orang yang tidak memiliki kemampuan apapun dalam segala hal.”

juga …

“Kenapa ya aku nggak punya pacar? Pasti karena aku jelek dan gendut”

Dan si C, yang selalu saja kurang puas kalau belum menyakiti hati orang lain,

“Sayang, kok aku kangen mantan pacarku ya?”

atau …

“Aku nggak berani ah buat ngembaliin HP dia. Kamu kan udah baca sendiri sms dari dia, kalau dia udah nggak mau liat mukaku lagi. Kaya’nya bekas cupang dari TTM-ku yang lain bener-bener bikin dia sakit hati ya, sampai-sampai aku diusir dari kosnya.”

See?! Banyak orang aneh. Mungkin saya anggap aneh karena saya termasuk mayoritas yang tidak setuju dengan perilaku mereka. Melakukan sesuatu untuk hal yang tidak bisa dicerna dengan apa yang saya yakini yaitu sebuah akal sehat. Nah, apakah berarti orang-orang yang saya sebut tadi tidak punya akal sehat?

Entahlah. Well, saya berharap banyak orang seperti Lingga dan juga calon-calon S.Psi lainnya untuk tetap bisa menjaga kestabilan otak dan hatinya supaya tidak ikutan aneh akan tetapi malah bisa berkontribusi untuk orang lain melalui ilmunya. Wassallam.